cover
Contact Name
I Putu Dedy Arjita
Contact Email
ipdedyarjita@unizar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram Jalan Unizar No. 20 Turida, Sandubaya - Mataram NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
ISSN : 24609749     EISSN : 26205890     DOI : 10.36679
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kedokteran diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram dengan frekuensi 2 (dua) kali setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember, sebagai media informasi dan komunikasi ilmiah dalam pengembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2021): Desember 2021" : 5 Documents clear
MANIFESTASI OTOLOGIK PADA GRANULOMATOSIS DENGAN POLIANGIITIS (GPA) Baiq Annisa Mulya Kartini
JURNAL KEDOKTERAN Vol 7 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v7i1.448

Abstract

Granulomatosis dengan polyangiitis (GPA) merupakan penyakit sistemik yaitu vaskulitis pada pembuluh darah kecil dan sedang yang terkait dengan anti-neutrophil-cytoplasmic-antibody (ANCA). Gejala klinis GPA yaitu vaskulitis nekrotikans sistemik, inflamasi granulomatosa dan glomerulonefritis nekrosis. Sebagian besar pasien dengan GPA memiliki manifestasi sistem telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan mencari intervensi medis untuk manifestasi ini. Lebih dari 80% memiliki masalah rinologi dan 20-40% memiliki masalah otologik. Angka kejadian GPA di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan prevalensi sebesar 21,8 per 100.000 dan peningkatan insiden tahunan 1,3 kasus per 100.000. Sedangkan di Indonesia belum ada data pendukung terkait dengan insiden GPA. Insiden puncak pada usia 65-74 tahun. GPA disebabkan oleh multifaktorial yaitu infeksi, lingkungan dan induksi obat. Pada patofisiologi GPA, terdapat dua ANCA yang berperan yaitu proteinase 3 (PR3) dan myeloperoxidase (MPO). Keduanya akan mengativasi monosit dan neutrofil yang pada akhirnya melakukan reaksi inflamasi yang merusak pembuluh darah. Manifestasi otologik yang paling sering muncul pada pasien GPA adalah otitis media unilateral atau bilateral dengan efusi serosa. Pengobatan GPA dibagi menjadi terapi induksi meliputi kombinasi siklofosfamid dan kortikosteroid, rituximab, metotreksat dan glukokortikosteroid. Terapi pemeliharaan meliputi azathioprine, metotreksat, leflunomide, rituximab, cotrimoxazole dan plasma exchange. Jika tidak diobati, penyakit ini biasanya menjadi fatal dan 82% pasien meninggal dalam waktu 1 tahun.Kata kunci: Granulomatosis dengan polyangiitis; manifestasi otologic; etiologic; patofisiologi; diagnosis; tatalaksana; prognosis
EVALUASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK “X” KOTA MATARAM BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 73 TAHUN 2016 Baiq Lenysia Puspita Anjani; Yuli Fitriana; Reza Afifatul Hasanah
JURNAL KEDOKTERAN Vol 7 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v7i1.424

Abstract

Tenaga kefarmasian di Apotek memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat, hal ini menunjukkan bahwa tenaga kefarmasian berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Tenaga kefarmasian harus men­jalankan pelayanan kefarmasian sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Penerapan Standar Pelayan­an Kefarmasian Di Apotek “X” Kota Mataram Berdasarkan Permenkes Nomor 73 Tahun 2016. Metode yang digunakan yaitu Pendekatan Kualitatif, dengan sumber data primer yaitu Cheklist dan wawancara sesuai dengan Permenkes Nomor 73 Tahun 2016, serta sumber data sekunder yang mendukung data primer pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Apotek “X” Kota Mataram Berdasarkan Permenkes No 73 Tahun 2016 diperoleh hasil sebagai berikut, standar pelayanan kefarmasian pada kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di Apotek “X” sudah sepenuhnya diterapkan. Standar pelayanan kefarmasian pada kegiatan pelayanan farmasi klinik, informasi obat terkait farmakokinetik tidak dilakukan. Kegiatan konseling tidak dilakukan konseling yang terdokumentasi, kegiatan pelayanan kefarmasian dirumah belum sepenuhnya dilaksanakan. Pemantauan terapi obat dan monitoring efek samping obat belum dilaksanakan sepenuhnya.Kata Kunci: Evaluasi; Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek; Permenkes RI Nomor 73 Tahun 2016.
ANALISIS KUALITAS AIR DI PESAWAT Ferdi Afian; Oloan Hasiholan; Dasti Anditiarini
JURNAL KEDOKTERAN Vol 7 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v7i1.337

Abstract

Asupan air yang cukup selama penerbangan merupakan hal yang penting untuk kesehatan dan kenyamanan kru dan penumpang. Risiko kontaminasi mikroba di air yang digunakan pesawat terbang oleh hewan atau kotoran manusia, dapat berasal dari sumber air bandara, terjadi saat kegiatan perpindahan air ke dalam pesawat, atau saat air disimpan di dalam pesawat. Pengukuran kualitas air di pesawat telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan lembaga. Hal ini ditujukan untuk menilai seberapa bagus upaya penjagaan sanitasi air yang dilakukan oleh operator penerbangan yang menunjukkan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun masih diperlukan lebih banyak penelitian serupa yang menggunakan metode analisis yang lebih dalam untuk menguji variabel-variabel yang dapat mempengaruhi tingkat kualitas air di pesawat.Kata Kunci: Penerbangan; Air; Kualitas; Pesawat.
INTERPRETASI EKG NORMAL PRAKTIS BAGI PEMULA: SUATU TINJAUAN MINI Sidhi Laksono
JURNAL KEDOKTERAN Vol 7 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v7i1.408

Abstract

Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) merupakan uji diagnostik untuk melihat gambaran aktivitas elektrik dari listrik jantung, sehingga dapat diketahui gangguan listrik jantung atau aritmia. EKG ini rutin dilakukan untuk melihat gangguan listrik jantung, sehingga diperlukan kemampuan praktisi medis dalam membaca interpretasinya. Secara praktis, EKG dapat dibaca melalui 8 tahapan mulai dari menentukan irama sinus hingga morfologi gelombang T. Dari tinjauan mini ini akan dibahas secara ringkas dan praktis dalam menginterpretasikan EKG bagi praktisi medis.Kata kunci: EKG; interpretasi praktis; praktisi medis
KARAKTERISTIK ANTIBIOGRAM ISOLAT Escherichia coli DAN Klebsiella pneumoniae DARI RUANG INTENSIVE CARE UNIT DAN NON-INTENSIVE CARE UNIT DI RSUP SANGLAH SELAMA TAHUN 2018-2020 Ni Luh Ranthi Kurniawathi; Indramawan Setyojatmiko; Ni Nyoman Sri Budayanti
JURNAL KEDOKTERAN Vol 7 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v7i1.421

Abstract

Resistesi antibiotik meningkat secara global dalam beberapa tahun ini, terutama kejadian Escherichia coli (E.coli) dan Klebsiella pneumoniae (K.pneumoniae) penghasil Extended Spektrum Beta Lactamases (ESBL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran prevalensi keberadaan dan antibiogram isolat E.coli dan K. pneumoniae penghasil ESBL di rumah sakit tersier di Bali. Penelitian retrospektif potong lintang ini dlikaukan pada Januari 2018- Desember 2020 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Bali. Identifikasi bakteri dan uji sensitivitas antibiotik dilakukan dengan alat otomatis Vitek®2 Compact. Hasil penelitian menunjukkan dari 2972 isolat, 1067 (63,82%) isolat adalah E. coli penghasil ESBL dan 902 isolat (69,39%) adalah K. pneumoniae penghasil ESBL. Isolat penghasil ESBL ditemukan terbanyak pada non-ICU (89,39%). Bakteri E.coli penghasil ESBL menunjukkan sensitivitas > 80% terhadap Amikacin, Ertapenem, Meropenem, Nitrofurantoin, Piperacillin-tazobactam, dan Tigecycline. Sedangkan, K. pneumoniae penghasil ESBL menunjukkan sensitivitas > 80% terhadap Amikacin, Ertapenem, Meropenem, dan Tigecycline. Penelitian ini menyoroti tingginya prevalensi E.coli dan K.pneumoniae penghasil ESBL di rumah sakit rujukan tersier di Bali. Analisis yang seksama dari antibiogram kedua spesies penghasil ESBL tersebut akan membantu menyusun kebijakan penggunaan antibiotik dan pencegahan, pengendalian penyebaran bakteri penghasil ESBL.Kata Kunci: Escherichia coli; Klebsiella pneumoniae; Extended Spectrum Beta Lactamases; ICU dan Non-ICU

Page 1 of 1 | Total Record : 5